HAPPY HOLIDAY ALL!!! :) Well, mungkin nggak
semuanya sudah mendapatkan liburan. But, for me, especially for the 2nd grade
of high school, ini adalah hal yang rasanya kayak.. uh, akhirnya istirahat juga! You know, di kelas 11 atau 2 SMA ini
sehari kayaknya gak pernah cukup untuk menjadi sehari. Seperti yang pernah saya
share di post sebelumnya, in this age I finally understand what’s the meaning
of ‘time is money’ is.
Segala kesibukkan sekolah,
organisasi, events, everything! Apalagi di tahun itu pun gak sedikit remaja
yang meraih angka 17 dalam hidupnya. I mean, gonjang-ganjing kehidupan akhirnya
dirasakan karena rasa peka bermunculan dengan sangat halusnya. Well, it’s tiring
(if you think over). Ya, kalau kita enggak sadar bahwa kita sedang dalam proses
menuju dewasa, kita akan terlalu hanyut dalam perasaan atau sekarang yang lagi
hits bahasanya adalah baper (bawa perasaan).
Karenanya, meskipun ini
melelahkan saya sangat-sangat berterima kasih dengan segala peristiwa yang justru
membuat saya down. Saya ingat betapa putus asanya saya ketika merasa tidak
becus untuk menjadi seorang pemimpin dalam sebuah event. Ingin mencoba tegar
karena menurut saya pemimpin tidak boleh memperlihatkan air matanya. Akhirnya
saya bersikap sok galak dan memaksakan semuanya taat peraturan karena takut
segala macam risiko datang, hingga mengorbankan kebahagiaan orang lain. Betapa
egoisnya saya saat itu. Mencoba meluruskan apa yang saya rasa tidak benar, hingga
melampaui orang yang seharusnya tidak semestinya saya lampaui. Astaga! Begitu
banyak kesalahan-kesalahan selama ini sehingga apa yang seharusnya berjalan
lurus tidak bisa hadir sesuai ekspetasi. Saya juga sempat merasa jaim (jaga
image) untuk bergabung bersama kawan-kawan lain. Lalu nekat untuk melanggar
peraturan sekolah, mencoba mencontek beberapa kali (karena saya tidak pernah
menyontek lagi setelah kelas 4 SD, hingga akhirnya ulangan harian terakhir
sungguh penasaran apa rasanya menyontek), bolos kelas, dan masih banyak
kesalahan lainnya.
Kalau ditanya apakah saya merasa
menyesal? Jawabannya adalah iya jelas! Rasanya ingin sekali mengulangi
segalanya. But at least I get so many lesson from there. Jika itu tidak
terjadi, maka belum tentu saya bisa mengerti kalau ini itu baik atau buruk. Seperti
yang dikatakan Alanda Kariza dalam bukunya, Dream Catcher: let’s make our take
downs to be our turning point. Entah mengapa saya suka dengan kalimat itu,
karena memang benar adanya. Seringkali apa yang membuat kita drop, patah
semangat, kalau kita kuat dan berani menghadapi, itu akan menjadi pondasi kita
untuk lebih kuat. Yeah, everything happens in your life make you grow up!
Semua terasa melelahkan! Iya,
terasa sekali belajar hidup ternyata lebih sulit dibandingkan matematika di kelas.
Kendati kita sudah tahu kalau egois itu tidak baik, pelit itu tidak baik. But
life isn’t just theory. Kita butuh aplikasi dari semua itu dan ketika
mengaplikasikannya, merasakan ketidak-baikkan atau kebaikkannya selanjutnya
kita akan mengerti betul. Dan itulah yang disebut belajar. Mengerti, dan
bukannya menghafal.
Oh, dan um.. balik lagi ke
liburan. Sibuknya masa-masa sebelum liburan sungguh sangat menyita waktu hingga
akhirnya saya lupa kalau saya punya banyak hobi. Hahaha.. lebay! Iya memang, I’m
a kind of a person who can’t leave co-working project till that project done (even
if I have to sacrifice, I’ll do it). Disitulah kelebihan dan kekurangan saya.
Too care, kalau kata Anggita, teman saya dari sejak SD. Karena itu saya sedang
belajar untuk menjadi lebih tidak peduli saat ini and of course do my hobbies
during this holiday. Balas dendam ceritanya, hehehehe...
Percaya tidak sih, kita ini punya
rasa bosan? Apalagi sesuatu kita hadapi sesering mungkin, setiap hari
barangkali. If you do, so do I. Ada rasa jenuh yang kemudian muncul rasa ingin
mengganti kegiatan itu dengan hal baru. But someday you will do the same with
your new activity then miss your old activity. Dan voila.. akhirnya kita ingin
balik lagi ke kegiatan yang dulunya membosankan itu. Well, it’s like a circle,
dan seperti itulah saya kepada hobi saya.
Dulu saya suka sekali menggambar.
Apa saja! Meski juga jelek-jelek. Sejak sebelum TK-lalu TK-SD-SMP awal-awal.
Dari hanya sekedar coret-coret asal gambar-gambar dibuku, lalu mewarnai yang
keluar garis mewarnai yang mulai bisa rapi, gambar
gunung-gunung-matahari-burung-sawah, orang-rumah-pohon, sekumpulan anak kecil
yang main-main lalu sebagian anak ada yang kebalik balik, lalu mulai belajar
kaligrafi di sekolah (karena dulu saya di SD Muhammadiyah), kemudian tipografi
sederhana (yang hanya sekedar bisa), kemudian melihat teman bisa bagus sekali
menggambar manga, akhirnya saya pun menggambar manga, lalu terakhir sok-sok
ingin menjadi desainer karena suka dengan gaun tokoh Hermione di Harry Potter
yang ke-4 saat itu dan mencoba menggambarnya. Then, done. I stopped to draw on
that time.
Why? Ya karena bosan. Bayangkan,
setiap bulan Mama harus membelikan 1 rim kertas HVS karena selalu habis hanya
untuk coret-coret saya dan adik-adik. Tapi disamping menyesali keborosan saya,
saya benar-benar kagum dengan Mama yang rela menyisihkan uang belanjanya kendati
hanya berakhir menjadi coretan-coretan sampah akhirnya :’) “Tapi kan imajinasi
kamu tertuang,” kata Mama ketika sempat saya tanyakan mengapa. Aaaaww!!! Thanks
Mama :*
Kemudian sibuk dengan yang
lain-lain hingga tibalah saatnya sekarang, I really miss that activity :( Saat saya masih duduk
di bangku SMP (kelas 3 akhir) saya sempat mencoba menggambar manusia real dari
foto. Emm, beberapa teman saya jadi korbannya (dan tidak ada dari mereka yang
tahu kalau saya iseng menggambar mereka) ya walaupun masih jelek hehehe.. tapi
saya senang mencoba hal baru itu. Dan ternyata sulit juga menggambar/melukis
hal realis guys.
Semakin lama mengenal teman-teman
SMA ternyata banyak juga ya yang bisa menggambar, tidak terhitung jumlahnya.
Dari yang kartun, doodle, thyphograph, hingga makhluk hidup atau benda lain
yang relalis yang benar-benar mirip dan bisa berwarna. Waow... I ‘m happy to
know that but I still can’t do that hihihii... Lalu suatu hari saya melihat
ilustrasi dress di instagram. Tidak lama sebelum liburan ini, dan spontan saya
langsung ingin mencobanya, saya tertarik. I very am.
This is my re-draw from my old dress design (when I was on elementary school) |
My lately illustration from some dress that I've seen from one of online shop in instagram (@quinnbee_jogja) |
Mengingat dulu sekali saya sempat
mencoba menggambar beberapa dress di buku (tentu saja tanpa ada ilmu desain
apapun, masih ngawur) lantas saya mencari buku itu dan mencoba me-re-draw
beberapa diantaranya. Dan semenjak itu hingga sekarang, I think I revert to my
old hobby, and I beliave can do better :)
So what about you?