Itu yang aku rasakan, ada sebuah dua buah hal yang mengganggu dalam psikisku. Walaupun ada juga yang bilang, "Manik itu adalah orang yang selalu bahagia sepanjang hidupnya, dia nggak pernah sedih" tapi Manik juga manusia yang tentunya juga pernah mengalami masalah dalam hidupnya.
Sempat aku coba menceritakan ini ke orang-orang terdekat (bc: keluarga) tapi jawaban yang aku terima rasanya kurang cocok. Lalu pada akhirnya aku lontarkan semua ini kepada kawan lama, Dhea. Melalui tulisan, aku ceritakan semua bagaimana unek-unek itu bisa ada, dan melalui tulisan juga aku pahami jawaban darinya.
Bayangkan saja, kalau aku ini adalah orang jawa yang ke Pulau Sunda bersama beberapa teman. Sementara Dhea adalah orang jawa yang dilarikan ke Pulau Kalimantan, sendirian.
"Yuk Nik, bareng-bareng di mantapin aja, ini hidup. Hidup itu nggak selamanya kayak yang kita mau," katanya.
Pernah dengar quote, "Life's hard"? Memang benar, hidup kalau tidak ada berlikunya, bukan hidup namanya. Justru manusia yang baik itu adalah manusia yang mendapatkan bahkan menghadapi banyak tikungan dalam hidupnya.
Suatu ketika aku pernah merenung dan menciptakan sebuah quote, "Hidup cuma sekali, dan itupun sebentar sekali, jadi pastikan buat hidupmu bahagia," and that still true! Tapi kita juga mesti ingat kalau tidak ada hidup yang lurus-lurus aja. So what do I mean with, "pastikan buat hidupmu bahagia" itu adalah selalu mengikhlaskan yang ada. Dengan ikhlas dan selalu yakin ini sudah pasti rencana yang di atas, I hope there's always 'happy'. Serumit apapun jalan menuju tujuan hidup kita, kalau kita lakukan dengan pikiran positif itu, pasti selalu bisa ada bahagia.
Sekian, sudah malam juga. Mesti bangun sahur ntar, wkwkwkwk... Oya, happy fasting for all muslim in this world :)) may Allah swt bless us always, especially in this moment. See ya!
ada pulau sunda? :|
BalasHapusmangats yawwww~
eh, harusnya suku ya? bhahahaha yo rapopo, kan semisal :p
BalasHapus