Minggu, 20 November 2011

Be A Leader is Not Easy

hey my dear reader another brother and sister yang seger-seger serba er er....
apa kabarnya nih? semoga dan harus kabar baik....
tau nggak? (pasti gak tahu) hari ini aku ikut lomba matematika nasional lho di UGM...
baru babak penyisihan sih, tapi do'ain ya semoga aku bisa masuk ke babak selanjutnya! setiap huruf dalam do'a kalian berharga tak terhingga.

well, langsung aja kali ini aku bakal ngebahas tentang jasa seorang pemimpin. ada banyak alasan aku ngepost tentang ini, itu karena aku sering banget lihat orang yang ngomongin hal buruk tentang leadernya di belakang maupun di depan(dengan cara nyindir-nyindir) sang leader. aduh... tega banget!

mau contoh tentang itu? simple aja! presiden misalnya, terutama jaman deoloe. dipilih dengan cara fotonya dicoblos-coblos, eh... di masa kepemimpinannya pada demo, fotonya dibakar! sadis banget! padahal yakin deh, jadi presiden itu nggak gampang! ngurus negara yang luasnya sekian, tugasnya seabrek! kalaupun seorang presiden itu melakukan kesalahan, pasti karena nggak disengaja. dan kesalahan yang milih, kenapa milih A misalnya untuk jadi presiden kalau akhirnya juga ikutan main demo-bakar? maka dari itu, gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya...
kebetulan aku juga seorang wakil ketua kelas. beberapa minggu yang lalu, dalam rangka memperingati bulan bahasa, sekolah ngadain beberapa lomba, diantaranya lomba koor antar kelas. nah, waktu mau membentuk barisan, kebetulan ketua kelas lagi nggak ada, otomatis aku yang mimpin. langsung aja deh, aku minta, "ayo, A, B, C, D, dll maju ke depan, kita atur barisan...". pertama aku katakan dengan nada yang ramah dan agak tegas. tapi yang aku dapat apa coba? yang aku suruh malah lari-lari, main kesana kemari. 

oke, dalam hati, aku tekadkan untuk lebih tegas, tetapi tetap ramah. tapi hasilnya tetap sama. dan ada yang aku minta geser sedikit malah cemberut dan tetap ditempat. fine, akhirnya aku mulai atur anak-anak yang lain, tapi hasilnya? mereka fokus main hp, dan ada yang nggak mau diatur. kemudian aku ubah caraku untuk lebih tegas tanpa ada ramah. (eits, maksudnya tegas bukan galak lho!) tapi yang aku dapat apa coba? TETAP SAMA!




dalam hati sebenarnya kecewa berat! apalagi hari itu aku lagi capek banget! suaraku juga udah agak serak. dan lampu diatas kepala udah nggak nyala lagi. akhirnya emosi pun bangkit, aku udah nggak bisa mengandalkan kesabaran. spontan aku nelen air ludah, lalu gebrak meja, "KALIAN BISA DIATUR NGGAK?" hening seketika. dalam hati aku batin, biarin mereka memandang aku nggak ramah mulai dari detik ini, tapi kalau aku tetap mengandalkan kesabaran, mungkin mereka nggak akan pernah tahu bahwa memimpin itu nggak mudah.

belum selesai sampai situ. entahlah, mungkin ada yang kurang suka dengan "cara kepemimpinanku"  pada saat itu. tapi dengar-dengar ada yang bilang, "memangnya siapa sih dia (aku) itu sok nyuruh-nyuruh kita? dia siapanya kita?" seandainya kalimat itu untuk kalian, apa yang kalian rasakan? sakit, kan? ya, sakit banget! setelah dengar kalimat itu rasanya hati ketusuk pisau yang super tajam dengan pelan-pelan.


dalam hati aku batin, "apa dia nggak tahu gimana capeknya ngurus anak-anak sekelas? rasanya bener-bener nggak dihargai kerja kerasku dengan kesababran penuh, ya walaupun akhirnya kesabaran itu luntur. dia tanya "siapa dia yang sok nyuruh-nyuruh kita?" mungkin kalau aku di depan dia, aku bakal jawab, "aku pemimpinmu. aku bukan nyuruh, tetapi mengatur. itu kewajibanku." astaga.... kalau dia nggak mau diatur, kenapa nggak pindah kelas aja? atau keluar dari sekolah?"


memang, cara memimpin sang ketua kelas nggak keras seperti aku, tapi astaga... suasana seperti tadi bener-bener udah nggak bisa diatur dengan kesabaran oleh orang yang sedang capek dan kurang tidur.


well, di posting kali ini aku agak curhat memang. tapi dari curhatan ini, aku harap kalian bisa menghargai apalah arti dari seorang pemimpin.


kalau kalian lagi sebel sama pemimpin kalian, coba bayangkan kalau kalian adalah pemimpin yang super sibuk. kalau kalian masih bertanya, "memangnya dia siapanya kita?" mending kalian putuskan untuk keluar saja dari organisasi atau suatu perkumpulan tersebut!


jadi seorang pemimpin itu nggak mudah. tekanan untuk tegas, adil dan ramah serta berakibat dimusuhi atau dicela karena keharusan menjalani tugas. maka dari itu, hargai pemimpinmu.


okay, sekian dulu ya der? semoga posting kali ini bermanfaat sampai akhir hayat (amin!!!!)
bye...~

Rabu, 09 November 2011

Curhat. Bisakah Kita Menjadi Tempat yang Pas?

reader!!! aku balik lagi!!! 
sekian lama... aku menunggu (malah nyanyi)
oke, serius.
balik lagi deh aku!!! :)
sedikit curhat, di bulan November ini aku lagi sibuk-sibuknya! tugas seabrek, banyak pikiran, etc.
kali ini aku bakal bahas tentang Kepercayaan.

lho, tapi kok judulnya kayak gitu sih?
gini lho der, yang namanya curhat itu kan juga mengandalkan kepercayaan, nah jadi judul agak tersemar dan memang gak nyambung mungkin.

beberapa waktu yang lalu, ada seorang teman curhat sama aku. eh.... dianya protes karena aku banyak ceramah, padahal dia yang curhat. terus aku kasih suatu pengertian ke dia, "seseorang yang curhat itu, bukan hanya meminta kata "sabar ya.." atau "ooo... gitu.." tapi curhat itu meminta pengertian, kepercayaan dan pendapat kepada orang yang diajak curhat apa yang sebaiknya dia lakukan terhadap masalah tersebut." terus temenku bilang, "iya, bener kamu!"


jika ada seseorang yang tiba-tiba curhat ke kita, itu berarti orang itu menaruh kepercayaan sama kita. harusnya kita seneng dong, ternyata orang itu punya rasa percaya sama kita. dan kalau sudah tau itu, kita buktikan itu dong!
sebenernya aku gak suka kucing, tapi yang ini unyu! :P
bayangin deh, kalau kita curhat kepada salah seorang teman, lalu teman itu menyebarkan "curhatan" kita ke beberapa orang, gimana perasaan kita? sakit? atau malah senang? kalau sakit itu berarti kalian masih normal, kalau malah senang, lo semua pada kelainan!

baru-baru ini aku denger kalau beberapa waktu yang lalu, ada seorang temen cowok yang curhat sedikit hal sama temen cewek, nggak terkira temen cewek itu ngomong hal yang dicurhatin sama temen cowoknya tadi ke temennya yang lain, sampai akhirnya, berita tadi itu nyebar kemana-mana. setelah si cowok tahu kalau hal yang dia curhatin ke temennya tadi nyebar, dia ngerasa kecewa berat! dan kebetulan beberapa temen deketnya si cowok tahu kalau cewek yang diajak curhat sama temennya itu udah nyebarin hal yang dicurhatin sama si cowok. akhirnya beberapa temen udah gak bisa percaya 100% sama si cewek yang diajak curhat tadi. aduuh... nyesek banget! (semoga kalian ngedong deh cerita ini!) 

dari penggalan cerita ruwet di atas, bisa kita simpulkan, kalau mulut kita bagaikan ember bocor, kita juga kan yang rugi?! kita jadi nggak dipercaya, kita dapet cap jelek dari orang lain, bahkan bisa sampai nyakitin hati orang lain. dan akibat dari nyakitin hati orang lain itu buruk banget! mungkin aku nggak bisa jelasin di sini, tapi kalau kalian sampai ngelakuin hal itu, kalian bisa nyesel banget! (sok banget bahasaku! tapi ini bener)

ada seorang temen yang curhat sesuatu sama aku. beberapa saat kemudian, aku ditanya sama temen lain, "apa bener si nanana(yang curhat sama aku) pernah kayak gitu?" aku diam sebentar. ya, berpikir sebelum bicara, "kalau aku bilang iya, berarti aku udah hianati temenku yang udah kasih kepercayaan sama aku, aku tau resikonya besar. tapi kalau aku bilang nggak, aku jadi bohong dong?" terus aku pikir lagi, "Tuhan, maafkan aku terpaksa berbohong, karena jika aku jujur di keadaan seperti ini, aku akan jadi orang munafik di mataMu." akhirnya aku ambil jalan tengah, aku pura-pura nggak tahu sama temenku yang tanya tadi.
bohong mungkin adalah hal yang buruk, tetapi bohong untuk menjaga rahasia mungkin adalah hal yang mulia di mataNya.

oke deh, der!! sekian dulu dari aku, semoga posting kali ini membuka hati kalian biar lebih menjadi orang yang dapat dipercaya.

byee....