Kamis, 30 Mei 2013

Dream List



teringat ketika masih terdaftar menjadi anggota tonti, suatu hari pelatih tonti menunjukkan sebuah video. di video itu ada seorang remaja laki-laki yang memiliki bejibun mimpi. lalu ia putuskan untuk menulis semua mimpinya karena ia berpendapat, "kita akan lupa mimpi kita jika kita tidak menulisnya" maka ia mulai menulisnya hingga akhirnya ada 100 mimpi yang sudah tertuang di kertasnya, ia menempelnya di kamar. meski setiap kali teman-temannya selalu tertawa atas apa yang dilakukannya, sedikit demi sedikit mimpi demi mimpinya sudah tercoret (bc: tercapai). salah satu mimpinya adalah ke Jepang, dan dia sudah melakukannya.
 
aku mulai memikirkan lagi hal konyol yang dilakukannya. tapi meskipun konyol, apa salahnya? dan mungkin itu tidak salah. kadang kita juga sering lupa, kan apa saja yang mau kita capai? maka sudah sejak Januari lalu aku membuat Dream List sendiri, dan ternyata dalam waktu singkat sudah ada 47 mimpi yang tertulis di notebook khusus itu. mungkin terlalu banyak untuk dicantumkan di sini, maka di postingan ini akan aku perlihatkan 20 mimpi yang sudah tercatat:

1. Jadi penulis
2. Menerbitkan buku
3. Sekolah di UI fakultas kedokteran
4. Masuk surga
5. Jadi dokter tanpa dibayar
6. Jadi guru tanpa dibayar
7. Bahagia karena sekitar bahagia
8. Menghapus kesedihan teman-teman sekitar
9. Masuk, keterima, bersekolah di Padmanaba (SMA 3 Yogyakarta)
10. Membuat perubahan positif bagi dan untuk dunia
11. Bisa lancar main piano dan gitar
12. Mendapat penghargaan internasional di bangku SMA
13. Bertemu Demi Lovato
14. Masuk Kick Andy
15. Berpartisipasi dalam UNICEF
16. Beli laptop apple pakai uang sendiri
17. Mendirikan sekolah anak-anak jalanan
18. Ke Jepang
19. Ke Jenewa, Swiss
20. Lancar berbahasa Prancis, Spanyol, Jerman, Jepang, Inggris, Indonesia, Jawa

hidup itu sebenarnya sederhana: lahir, berperilaku, akhirat. simple banget kan? tapi karena manusia diciptakan dengan rasa bosan, maka terciptalah kata 'mimpi' yang menciptakan kata obsesi, passion, tujuan, deadline, sukses, gagal, bahagia, sedih, dll. jadi selama fase manusia berperilaku di dunia, mimpi-lah yang membuat lebih berwarna dan mungkin banyakin pahala diakhirat nanti, hahhahaha...

mimpi sendiri itu mincul karena diciptakan, nggak langsung cling! ada! jadi kita tidak dilahirkan dengan mimpi, tapi kita dilahirkan untuk bermimpi.

Rabu, 15 Mei 2013

Being Young is Priviledge

 pernah nggak sih merasa tidak dihiraukan? atau memang dihiraukan, tapi itu bukan karena diri kita sendiri?

melihat adik bungsu (panggil aja mer) yang seringkali ucapannya tak didengar sama orang-orang dewasa sekitar, karena mungkin dirinya dilihat kurang dewasa gitu ya, dan mungkin mereka-mereka yang lebih senior berpikiran, "tau apa sih anak kecil itu? bisanya juga cuma bisa manja kok!" #sadaap

lagipula mereka yang lebih senior punya kelebihan apa? apa mereka merasa lebih berpengalaman gitu? padahal belum tentu. sering sekali aku denger kalau anak yang terlihat menasehati atau kasarnya 'ngajari' orang dewasa itu kurang ajar. aku sendiri sangat amat menentang opini itu! emang di dunia ini cuma orang tua aja yang berhak ngajari juniornya? bagiku yang mengatakan opini itu hanya orang yang kalah tapi nggak mau kalah sama anak kecil.

STOP!

kembali pada pernyataan nobody's perfect in this world, jadi orang tua kadang juga butuh masukan untuk menjadi lebih dewasa. dan masukan itu nggak harus diterima dari orang yang lebih tua lagi. mereka yang lebih muda kadang juga punya pemikiran yang nggak kalah cerahnya sama para seniornya. so, listen to other is just okay!

kadang aku temui temen-temen yang berpikiran, "ah, kayaknya belum waktunya deh!". ya terus kalau nggak sekarang lo mau kapan lagi??? mereka yang begitu terkesan seperti tidak menghargai kesempatan yang ada, dan lebih memilih menunggu waktu. padahal waktu berlalu, makin berumur kau! buka pikiran dan masukkan pernyataan: di saat muda kita bisa segalanya.

kebanyakan orang berpikir bahwa masa-masa muda itu menyenangkan! terutama saat-saat remaja. teman, cinta, bersenang-senang tanpa berkerja banyak. iya, memang benar itu semua, tapi apa iya anak-anak muda itu hanya bisa have fun and doing nothing? enggak! coba sekarang kesampingkan gairah dan nafsu lalu kita bicara soal otak.

ngerasa gak sih di masa-masa remaja, bahkan di bawah usia tersebut kita seringkali punya pikiran yang 'wow'? meskipun itu cuma numpang lewat. iya, itu bener banget! tapi seringkali juga kita tak menghiraukan gagasan-gagasan yang ternyata hebat itu. kita lebih tertarik untuk melanjutkan topik, besok hang out kemana ya?

bicara soal mimpi, pasti itulah yang dimiliki setiap orang. dan ngerasa juga nggak sih, mimpi yang banyak itu muncul juga ketika di masa remaja? see? ternyata selain badan yang berkembang, otak juga lagi pesat-pesatnya nambah oke di masa itu.
jadi gimana dong?

SPEAK UP! ungkapin dong semua gagasan-gagasan kece dan mimpi-mimpi yang segede gambreng itu! kita harus buktikan kepada senior-senior yang seringkali nggak mendengarkan setiap kalimat-kalimat yang udah susah payah keluar dari lisan kita itu kalau kita bisa! buktikan kalau anak muda nggak kalah cemerlangnya sama mereka yang sudah berpengalaman.

nah, nggak cuma speak up aja. dunia nggak akan berubah kalau kita hanya berdiri dan bicara, bahkan teriak-teriak pakai toa sekalipun. gerak dong! MAKE A MOVE! gimana caranya membuktikan coba kalau hanya diam nggak bergerak? cari kesempatan, kalau nggak nemu, ya buat kesempatan itu sendiri.

jadi sebenarnya menjadi anak muda itu artinya nggak hanya bersenang-senang aja, *walaupun itu bener juga* tapi apa mau opini 'anak muda cuma bisa menghamburkan duit dan bersenang-senang' itu makin kokoh? buat perubahan! karena anak muda = perubahan. hanya yang dipertanyakan sekarang adalah bagaimana membuat perubahan itu menjadi positif.

inspirated by Dream Catcher (Alanda Kariza)