Sabtu, 24 November 2012

Bahagia

Percayalah, selama masih ada orang lain di sekitar kita, kita akan bahagia.

sadarkah bahwa banyak orang di dunia ini yang selalu mengeluh ketika mereka ada masalah? ketika mereka merasa kesal dengan teman mereka dan benar-benar mengutuk teman mereka sendiri, ketika mereka sedang broken heart, ketika mereka mengutuk dirinya sendiri karena gagal dalam ujiannya.

entah apa yang membuat mereka seperti itu. seperti layaknya mereka sudah kehabisan nafas hidupnya setelah kejadian-kejadian tak mengenakkan itu terjadi padanya. tapi kadang mereka jarang menyadari bahwa masih ada teman-teman lain yang lebih baik dari teman yang mengesalkan, masih panjang masa di dunia, masih ada Tuhan yang nantinya tentu akan mempertemukan dengan jodoh sebenarnya, masih banyak kesempatan yang belum kita coba, dan tidak ada manusia yang sempurna. ya, tidak ada manusia yang sempurna.

pernahkah kamu mengalami suatu kegagalan dalam hidupmu? hingga pada suatu hari, lima tahun kemudian kamu mengingatnya kembali? adakah terbesit suatu kerinduan karena peristiwa itu? adakah senyum kecil yang tiba-tiba terlukis di wajahmu ketika kamu mengingat peristiwa itu? adakah rasa syukur yang terucap dalam lisanmu karena peristiwa itu?

tidak semua peristiwa buruk, kawan. bahkan peristiwa buruk sekalipun bisa membuat takdir menjadi lebih baik. aku yakin kamu tahu ini. tapi beberapa manusia di muka bumi ini kadang tak sadar akan apa yang dilakukannya itu tak sejalan dengan logikanya ketika pikirannya sedang jernih. mungkin itu memang sifat alamiah manusia, emosi dan nafsu kadang mengelabuhinya sehingga pikirannya tak jalan.

tapi kawan, yakinlah bahwa setiap peristiwa tak ada yang membuatmu tak bahagia. meskipun itu membuatmu menangis, percayalah bahwa kamu nantinya akan bahagia karena peristiwa itu. keburukan dari suatu peristiwa hanya akan kamu alami sementara.

karena kamu, kita, semua, pasti akan bahagia di setiap peristiwa selama masih ada orang lain di sekitar. hanya waktu yang akan menentukan kapan kebahagiaan itu melanda kita. ya, waktu yang menentukan.