Minggu, 15 Desember 2013

Realize

mungkin tidak semuanya di hidup ini kita menjumpai hal-hal positif. tentu ada beberapa kejadian yang membuat kita sebal, marah, dan sebagainya hingga kita mencaci hal tersebut, orang yang terlibat dan lain-lain.


just stop it!
stop to judge negative condition.
then think, what we can get from that
and what change we can do after that

Sucha (Sudoku Champion)

You have to know about  thing i've done! kemaren malam itu adalah malam minggu setelah satu minggu menjalankan ulangan akhir semester. niatnya mau refreshing, nonton film kek, atau tidur lebih awal karena jomblo, wkwkwk..

tapi realitanya aku dipertemukan dengan koran hari jum'at yang terbuka halaman kuis sudoku. entah nggak ada angin nggak ada hujan, atau mungkin aku kesambet, aku ambil koran itu, satu lembar kertas bekas, pensil, dan bolpoin. aku merasa aku akan mengakhiri masa jombloku dengan koran kompas ini.

semua itu digelar rapi di atas kasur, lalu aku atur posisi tengkurap 'memainkan' itu. ya, memainkan itu. mungkin sebelumnya pikiraku udah diracuni: 'psstt.. sudoku bisa mengurangi stres setelah uas'. kayaknya waktu itu jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. dan, yah.. enjoy that 'game'!

sumpah! kayak kambing banget tu sudoku! dengan kolom 9x9 dengan difficulty empat bintang (sekali lagi, empat bintang meeeen!!!!) rasanya keren banget kalau bisa nyelesaikannya. dan detik itu juga niatku, ini kudu selesai dengan sempurna sesempurnanya!

sekali coba, aseeek hampir rampung, tapi ternyata ada yang miss. gila aja!!! udah tinggal kurang lebih 14 kotak lagi, baru nyadar kalau ada satu deret yang angkanya ndobel, dan itu emang mesti di bubrah semuaaaa!!!!! AAARGGGHH!!!

tapi karena udah niat, oke lanjuttt!!!

dan hampir selesai lagi! tapi kasus yang sebelumnya, kejadian lagee!!! aduh aduh, harus ya ngebubrah lagi? udah ah, pokoknya ini harus selesai, tanpa harus mengulang dari awal. akhirnya diem.. cuma natap kertas-kertas itu. mencoba atur taktik menang. di situ kayak berasa jadi berprofesi sebagai penasehat perang dari kerajaan Narniaaa bersama pangeran Edmund men! ampuh!

angka-angka mainstream yang sering banget bikin mual di matematika tiap sekolah itu serasa merasuki jiwa-jiwa ini dan menyatu dalam tiap tetes darah dalam badan ini bro! wusss gilak! bahkan sampai ngantuk pun gak ada, angop juga enggak. semoga setelah menyelesaikan sudoku ini, aku jadi bener-bener jatuh cinta sama matematika. oh, haruskah aku menduakan sudoku dengan matematika?

dan setelah kayaknya setengah jam-an beri'tikaf (berdiam diri memikirkan taktik) akhirnya dapet pencerahan dari Yang Maha Kuasa. sejak beberapa menit yang lalu (mungkin beberapa jam) kebingungan dengan sederet angka 8 dan 9 yang dobel, ternyata akar masalannya cuma satu, yaitu cukup dengan menukar angka 5 dan 9 di tempat tersebut.

nggak dong pasti, yaiyalah! yaudah, intinya itu, kunci dari masalah yang dipikir sampai lama banget itu cuma simpel! itu layaknya kayak kamu udah siap-siap perang dengan segala macam bentuk baja perisai, dan pedang intan, tapi sampai di TKP musuhmu ternyata adalah 3 ekor semut yang bisa mateeek hanya dengan satu kali dorongan tombol baygon. what theee....

tapi di samping dari penyesalan itu, itu artinya permainan ini udah selesai! meeen gilak! gue bisa selesaikan sudoku dengan difficulty 4 bintang! gue berhasil! GUE BERHASIL!!!!

itu rasanya, wah.. jumanji, zathura, hunger games, lewaaaat! sudoku itu lebih ekstrim dan menegangkan! bisa buat kita lebih berkreasi karena kegilaan yang kita alami dari permainan itu! dan akhirnya, waktunya untuk tidur!

sebelum cuci muka, cuci kaki, dan SST (Sikat gigi Sebelum Tidur), aku sempet-sempetin ngintip jam. and guess what time was it! pukul 02.00 WIB dini hari!

it means, aku main sudoku 5 jam non stop! dari situ jadi pede, kalau aja ada olimpiade sudoku, udah gua mutlak menaaang!!!!

that's all cerita atraktif dari saya :))

i get my new interest by the way, it's photograph. agak gaje sih, tapi besok kalo udah lebih profe pasti lebih bagus :))




Kontra Kesuksesan Dunia


Jujur saja, seiring berjalannya waktu pribadi ini merasa jenuh dengan segala tuntutan untuk menghafal segala macam teori dari sekolah formal.

kita di sini itu belajar untuk hidup, bukan hidup untuk belajar -Ivon
tapi untuk menuju gerbang masa depan yang kebanyakan orang cerah: universitas, itulah kuncinya!
tapi seharusnya bukan begitu jalannya hidup. di dunia ini seharusnya kita bebas melakukan apa yang kita mau. untuk masa depan yang 'cerah' tidak selalu diraih dengan teori-teori itu, bahkan jarang.

itu protesku akhir-akhir ini. sebenarnya tidak hanya seorang, bisa dibilang semua teman-teman juga berkata muak dengan semua ini. dan sudah saatnya kami menanyakan, di mana kesempatan kita untuk berkarya?

seharusnya kami dibebaskan untuk meraih cita-cita sesuai dengan apa yang kita suka. yang kami butuhkan adalah arahan supaya kami benar-benar mantap dalam pilihan masa depan kami. sesungguhnya, jika diperhatikan, mereka yang benar-benar terkepung dalam teori-teori itu nantinya hanya menjadi kuli di perusahaan.

jadi kukira, tidak ada salahnya beberapa anak meninggalkan sekolah demi meraih karir, karena di sekolah dia tidak mendapat apa yang dia suka dan butuhkan.